Beriklan di Blog Ini? .
MURAH DAN MUDAH.
Info Lebih Lanjut [ KONTAK KAMI]

Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

A) Validitas

Pengertian dari validitas adalah indikator yang mengukur kemampuan alat pengukur yang digunakan dalam sebuah penelitian. Alat pengukur (berikut disebut instrumen penelitian) harus memiliki validitas yang baik. Bila instrumen penelitian memiliki validitas yang rendah, maka penelitian tersebut dianggap kurang valid. Dalam melakukan uji validitas sebuah instrumen, maka peneliti akan mengujicobakan instrumen tersebut terlebih dahulu.

Ketika melakukan uji coba untuk mendapatkan validitas instrumen penelitian ini, tidak ada ketetapan pasti ukuran data yang diambil. Biasanya digunakan sekitar 20 sampai 50 sampel. Selain itu, untuk melakukan uji coba validitas ini terdapat dua pendapat.

Pendapat pertama menyatakan bahwa untuk uji coba validitas boleh diambil dari populasi penelitian. Namun pendapat lain menyatakan harus diambil dari luar populasi penelitian dengan syarat memiliki kesamaan.

A.1 Macam macam Validitas

Secara umum ada dua macam validitas,

A.1.1 Validitas Eksternal/Kriterium


Defenisi dari validitas Kriterium ini adalah validitas dimana ditinjau dari hubungan dengan dasar kategori tertentu. Angka koefisien validitas tes atau angket dihitung diambil dari koefisien korelasi. Jenis Validitas Eksternal ini:
  1. - Validitas Banding: Validitas dilakukan dengan melakukan perhitungan koefisien relasi antara data setelah melakukan uji validitas dengan data yang sudah ada sebelumnya. Contoh: Mengambil data ulangan siswa lalu membandingkannya dengan data hasil uji coba instrumen penelitian.
  2. - Validitas Ramal: Validitas yang bersifat menerka keadaan mendatang dengan melihat kondisi yang terjadi sekarang. Contoh: Memperkirakan hasil belajar berdasarkan kriteria siswa yang akan masuk pada sebuah sekolah.
Untuk menghitung Korelasi, biasanya digunakan Rumus Korelasi Product Momen ( Korelasi Pearson). Rumusnya sebagai berikut,
$r_{XY}= \frac {N \sum XY - (\sum X)(\sum Y)}{\sqrt {\left \{ N \sum X^2- (\sum X)^2 \right \}\left \{ N \sum Y^2- (\sum Y)^2 \right \}}}$
X, Y adalah masing masing data. Untuk lebih lengkapnya dengan contoh cara mencari korelasi ini bisa dilihat: Cara Menghitung Korelasi Pearson Product Moment

A.1.2 Validitas Internal/ Analitis

Validitas jenis ini digunakan untuk mencari kesesuaian antara bagian dari instrumen yang digunakan untuk penelitian dengan keseluruhan instrumen. Ada Beberapa jenis validitas analitis ini,

- Validitas Butir
Instrumen tersebut dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika setiap butir pada instrumen tidak menyimpang dengan fungsi instrumen. Langkah melakukan validitas butir ini adalah
1)Melakukan perhitungan korelasi tiap item dengan skor total (corrected item-toal correlation)
2) Melakukan perbandingan nilai korelasi dengan tabel r , dengan taraf signifikan α dan derajat bebas (db) = N-2.
3) Bila r hasil > r tabel item itu valid. JIka r bernilai negative atau lebih kecil dari r tabel maka tidak valid.

- Validitas Konstruk atau Validitas Faktor
Artinya adalah instrumen dikatakan memenuhi validitas jika faktor-faktor bagian dari instrumen tersebut tidak menyimpang dari fungsi instrumen.

Tes terpengaruhi dengan faktor penentu, disebut juga dengan factor loading/ muatan faktor. Pertanyaan ataupun pernyataan dikatakan valid jika r hitung > r tabel.

Menurut Suharsimi, Langkah Menguji Validitas Konstruk ini adalah,
  1. Memberikan secara operasional konsep apa yang akan diukur
  2. Menemukan defenisi dan rumusan mengenai konsep yang akan di ukur dari berbagai sumber.
  3. Bila tidak ditemukan literatur, peneliti bisa memberikan defenisi dan kerangka konsep
  4. Menanyakan langsung ke responden penetlitian tentang aspek konsep yang akan diukur
  5. Mengujicobakan pada sejumlah responden pengukur tersebut
  6. Menyiapkan tabel untuk tabulasi respon
  7. Menghitung korelasi masing masing pernyataan dengan skor total. Disini digunakan korelasi Product Moment.
Guilford dalam bukunya (1956, halaman 145) memberikan klasifikasi validitas instrumen sebagai berikut
  1. 0,8-1 sangat sangat baik/validitas sangat tinggi
  2. 0,6-0,8 validitas baik/tinggi
  3. 0,4-0,6 validitas cukup/sedang
  4. 0,2-0,4 validitas kurang/rendah
  5. 0,2-0,4 validitas jelek
  6. $r_{XY} = 0 $tidak valid.

B. Reliabilitas

Pengertian reliabilitas adalah kualitas instrumen. Maksudnya, jika saja dilakukan pengambilan data beberapa kali secara berulang, maka akan diperoleh hasil yang sama.

Sama halnya dengan validitas, reliabilitas juga bisa dikelompokkan menjadi 2; reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal.

B.1 Reliabilitas Eksternal

a) teknik paralel. Menggunakan teknik double test trial. Peneliti akan membuat dua instrumen kemudian di uji cobakan pada responden yang sama. Artinya, responden akan mengerjakan instrumen dua kali. Hasil dari responden tersebut akan dikorelasikan dengan korelasi product moment.

b) Teknik Ulang. Menggunakan teknik single test. Peneliti hanya membuat sebuah instrumen, kemudian diujikan pada responden. Kemudian instrumen tersebut diujikan lagi pada lain waktu. Hasil dari kedua pengambilan data responden tersebut dikorelasikan.

B.2 Reliabilitas Internal

Dalam mementukan realibilitas internal ini akan diambil sebuah data kemudian akan dihitung reliabilitasnya. Ada beberapa cara menghitung reliabilitas, namun peneliti harus memenuhi syarat yang memenuhi pada cara mencari reliabilitas ini.

#Rumus Spearman-Brown
Perhitungan reliabilitas hanya pada item pertanyaan yang sudah valid. Syarat menggunakan rumus spearman-brown ini, (1) instrumen penelitian akan mengumpulkan data 1 dan 0. Misalnya 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah ; (2) Jumlah pertanyaan haruslah genap.

Langkah menggunakan rumus Spearman-Brown dalam menghitung reliabilitas ini,
Skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan bahagian soal - baik tiu ganjil genap ataupun awal-akhir. Kemudian dihitung dengan menggunakan rumus,
$r_{11} = \frac {2.r_{1/21/2}}{1+ r_{1/21/2}}$
$r_{1/21/2}$ = korelasi antara dua bagian soal yang dibagi tadi.
$r_{11}$= reliabilitas

#Rumus Flanagan
Syarat menggunakan rumus Flanagan ini, (1) instrumen penelitian akan mengumpulkan data 1 dan 0. Misalnya 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah ; (2) Jumlah pertanyaan haruslah genap.
Langkah menggunakan rumus Flanagan dalam menghitung reliabilitas ini,

Skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan bahagian soal - baik tiu ganjil genap ataupun awal-akhir. Kemudian dihitung dengan menggunakan rumus,
$r_{11}=2\left ( 1-\frac {V_1+V_2}{V_t} \right )$
$V_1$ = Varians data bagian pertama
$V_2$ = Varians data bagian kedua
$V_t$=Varians data keseluruhan
$r_{11}$= reliabilitas

#Rumus Rulon
Syarat menggunakan rumus Rulon ini, (1) instrumen penelitian akan mengumpulkan data 1 dan 0. Misalnya 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah ; (2) Jumlah pertanyaan haruslah genap.

Langkah menggunakan rumus Rulon dalam menghitung reliabilitas ini,
Skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan bahagian soal - baik tiu ganjil genap ataupun awal-akhir. Kemudian dihitung dengan menggunakan rumus,
$r_{11}= 1- \frac {V_d}{V_t}$

Anda harus mencari data 'ketiga' yaitu d yang didapat dari data bagian pertama dan data bagian kedua.

Dari data 'd' ini kita akan dapatkan Vd = Varians selisih data tadi. Vt= Varians skor total.
Untuk uji uji di atas harus menggunakan banyak item genap. Agar ketika dibelah menjadi dua item tersebut sama banyak. Kemudian dalam membelah data jadi dua bagian harus seimbang. Lebih lengkap Anda bisa cari buku rujukan Suharsimi Arikunto.
#Rumus KR20
Syaratnya data bernilai 1 dan 0. Jumlah item pada instrumen ganjil.
$r_{11}= \left ( \frac {k}{k-1} \right )\left (\frac { V_t- \sum pq }{V_t} \right )$
k= banyak item pertanyaan pada instrumen
Vt= Varians skor total
p=proporsi subjek yang dapat nilai 1
q=proporsi subjek yang dapat nilai 0

#Rumus KR21
Syaratnya adalah dimana instrumen bernilai 1 dan 0. Rumus yang digunakan,
$r_{11}= \left ( \frac {k}{k-1} \right )\left (1-\frac {M(k-M) }{k.V_t} \right )$
k= banyak item pada instrumen penelitian.
Vt= varians skor total
M= skor rata-rata
#Rumus Alpha 
Penggunaan rumus reliabialitas ini untuk instrumen yang skornya bukan tipe 1 dan 0. Contohnya angket atau uraian. Untuk menghitung reliabilitas dengan rumus Alfa ini digunakan
k = banyak item pertanyaan
Σσb = jumlah varians butir
σt = varian total

Untuk klasifikasi reliabilitas, digunakan standar (Menurut Gilford) sebagai berikut,
0,2-0,4 = reliabilitas rendah
0,4-0,6 =reliabilitas sedang
0,6-0,8 = reliabilitas tinggi
0,8-1 = reliabilitas sangat tinggi


Jadilah Komentator Pertama untuk "Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian"

Post a Comment